Thursday, June 1, 2023

Pengertian Modal Kerja

 


Menurut Keown (2001:385), modal kerja adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar yang diharapkan akan menjadi kas dalam
waktu setahun atau dan net working adalah perbedaan aktiva lancar
perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. Menurut Indriyo, modal
kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan
untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam
periode tertentu

Konsep Modal Kerja

 


Ada tiga konsep modal kerja yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu:
(Kasmir, 2016: 250)
A. Modal Kerja Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan pada segi kualitas dana yangtertanam
dalam aktiva yang masa perputarannya kurang dari satu tahun. Modal
kerja menuntut konsep ini adalah keseluruhan aktiva lancar. Oleh
karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai modal kerja
tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka
modal kerja ini sering disebut modal kerja bruto atau Gross Working
Capital.
B. Modal Kerja Kualitatif
Pada konsep ini, bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar.
Dengan demikian dana yang digunakan benar-benar khusus digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir oleh
pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo. Karena
menurut konsep ini hutang lancar telah dikeluarkan dari perhitungan,
sehingga modal kerja merupakan selisihantara aktiva lancar dengan
hutang lancarnya.
C. Modal Kerja Fungsional
Konsep ini lebih menitikberatkan pada fungsi dana dalam
menghasilkan penghasilan langsung atau Current income. Dan
pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
dalam perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan
tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu. Yang
termasuk sebagai modal kerja adalah kas, piutang dagang sebesar harga
pokoknya, persediaan dan aktiva tetap sebesar penyusutan periode
tersebut

Pengertian Modal Kerja


Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting
dalam perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa
perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen
modal kerja hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau
berjangka pendek (Nunuk Herawati dan Nika Aprilia Sahanti). Modal kerja
didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama ang memiliki jangka waktu pendek.
Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu
perusahaan atau aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang lancar.
Kasmir (2016: 321).

Pengertian Modal

 


Modal adalah pokok utama dalam menjalankan suatu bisnis atau
usaha, modal faktor penting dalam menjalankan usahanya, karna modal
salah satu unsur dimana perusahaan dapat menjalankan usahanya dan
mendapatkan keuntungan. Adanya modal kerja yang cukup itu untuk
memungkingkan bagi perusahaan untuk beroperasi yang seekonomis
mungkin dan perusahaa tidak mengalami kesulitan atau menghadapi
bahaya-bahaya yang timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan.
Modal (ekuitas) adalah hak yang dimiliki perusahaan. Komponen modal
terdiri dari modal disetor,agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba dan
lainnya. Kasmir (2016:81)

Kegunaan Return On Assets (ROA) 


Menurut Munawir (2002:91) kegunaan dari analisa Return On Assets
(ROA) dikemukakan sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu kegunaan prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh.
Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka
manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Assets (ROA)
dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi
produk dan efisiensi bagian penjualan.
2. Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh
rasio industri, maka dengan analisis Return On Assets (ROA) ini dapat
dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan
perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah
perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan
demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dengan perusahaan
lain yang sejenis.
3. Analisa Return On Assets (ROA) pun dapat digunakan untuk mengukur
efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu
dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang
bersangkutan. Arti penting mengukur rate of return pada tingkat bagian
adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian
yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.
4. Analisa Return On Assets (ROA) juga dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan
dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya 
dapat dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh
perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan demikian akan dapat
dihitung profitabilitas dari masing-masing produk. Dengan demikian
manajemen akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai profit
potential di dalam long run.
5. Return On Assets (ROA) selain berguna untuk keperluan kontrol, juga
berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return On Assets (ROA)
dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembalian keputusan kalau

perusahaan akan mengadakan ekspansi. 

Kelebihan dan Kekurangan Return On Assets (ROA) 

 


Menurut Munawir (2001:91-92) berpendapat bahwa kelebihan dan
kekurangan penggunaan rasio Return On Assets (ROA) adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Return On Assets (ROA) diantaranya sebagai berikut:
a. Jika perusahaan telah menjalankan pabrik akuntansi dengan baik maka
dengan analisis Return On Assets (ROA) dapat diukur efisiensi
penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal
yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
b. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui
posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu
langkah dalam perencanaan strategi.
c. Return On Assets (ROA) dapat dipergunakan untuk mengukur efisiensi
tindakan-tindakan yang dilakukan defisinya dan pemanfaatan
akuntansi defisinya. Sehingga dengan Return On Assets (ROA) akan
menyajikan perbandingan berbagai macam prestasi antar divisi secara
objektif.
2. Kekurangan Return On Assets (ROA) diantaranya sebagai berikut:
a. Kurang mendorong manajemen untuk menambah aset apabila nilai
ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi.
b. Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada
tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambilkan keputusan
jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negatif
dalam jangka panjangnya.

Pengertian Return On Assets (ROA)

 


Menurut Hery (2015:193) mengatakan bahwa “Return On Assets (ROA)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
aset”.
Menurut Agus Sartono (2001:28) Return On Assets (ROA) merupakan
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset dalam satu
periode”.
Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva
yang digunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. Sebaliknya apabila Return On Assets (ROA) yang negatif
menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mengalami
kerugian. Jadi jika suatu perusahan mempunyai Return On Assets (ROA) yang 
tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan
pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak
memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan
memnghambat pertumbuhan (Moeljadi, 2006:74).
Munawir (2001:57) menjelaskan bahwa profitabilitas digunakan untuk
mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan
memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi,
oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan
ukuran bahwa perusahaan itu baik. Bagi manajemen atau pihak-pihak lain
profitabilitas yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang besar.
Semakin besar Return On Assets (ROA), semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan
dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum bunga dan pajak adalah
laba operasi dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan total aset adalah
hasil penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar