Friday, July 28, 2023

Persepsi Kualitas 

 


Menurut Kotler & Keller (2009), persepsi adalah proses yang digunakan
oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Nilai pelanggan
merupakan kombinasi kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran produk.
Nilai terhantar pada pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai bagi pelanggan
dan jumlah biaya dari pelanggan, dan jumlah nilai bagi pelanggan adalah
sekelompok keuntungan yang diharapkan pelanggan dari barang atau jasa tertentu.
Menurut Schiffman & Kanuk (2008) :“Consumer often judge the quality
of a product or service on basis of variety of informational cues that they
associate with the product” dari definisi tersebut dijelaskan bahwa kesan kualitas
adalah penilaian konsumen terhadap kualitas barang atau jasa yang berdasarkan
informasi yang diterima berdasarkan asosiasi terhadap produk tersebut.
Perceived quality menurut Aaker (2008)dapat didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk
atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan dengan
tujuan yang diinginkan, dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain. Sedangkan
Menurut Keller (2008) persepsi kualitas telah didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap kualitas keseluruhan atau keunggulan produk atau jasa relatif
terhadap alternatif yang relevan dan berkaitan dengan tujuan yang dimaksudkan.
Perceived quality mempunyai peran penting dalam membangun suatu merek, 
Perceived quality sebuah merek dapat menjadi sebuah alasan yang penting bagi
konsumen untuk memutuskan merek yang akan dibeli.
Dalam penelitian sebelumnya (Krisno dan Prof. Hatane Samuel S.E, 2013)
menurut Aaker (1997) kesan kualitas produk dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu, Konteks kualitas produk yang terbagi menjadi:
1. Kinerja yang melibatkan berbagai operasional produk yang utama.
2. Karakteristik produk, yaitu elemen sekunder dari produk atau bagian-
bagian tambahan dari produk sehingga pembeda penting ketika dua produk
tanpa identik, karakteristik produk akan menunjukan bahwa perusahaan
memahami kebutuhan para pengguna produk tersebut
3. Kesesuaian dengan spesifikasi, artinya tidak ada produk yang cacat
sehingga merupakan penilaian mengenai kegiatan proses manufaktur
4. Keandalan, adalah konsistensi kinerja suatu produk dari satu pembelian
hingga pembelian berikutnya dan presentasi waktu yang dimiliki produk
untuk befungsi sebagaimana mestinya.
5. Ketahanan yang mencerminkan kehidupan ekonomis dari produk tersebut
6. Pelayanan yang mencerminkan kemampuan perusahaan memberikan
pelayanan sehubungan dengan produk tersebut
7. Hasil akhir (Fit & Finish), yang menunjukkan saat munculnya atau
dirasakan kualitas produk. Asumsinya adalah jika perusahaan tidak bisa
menghasilkan produk dengan hasil akhir yang baik maka produk-produk
tersebut mungkin tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang lebih
penting.

No comments:

Post a Comment